SLIDE A
1. Kehancuran ini mengakibatkan dampak serius terhadap ekonomi. Saya merasakan hal yang serupa dalam kisah hidup keluarga saya, dimana saya pun jatuh dalam serangan yang membuat saya dan termasuk keluarga saya putus harapan dalam hidup.
2. Kebanyakan orang meletakkan pengharapan mereka kepada harta benda, jabatan, pekerjaan, pengetahuan yang mereka punya, atau hubungan yang mereka miliki.
3. Tetapi apa yang terjadi disaat kita berhadapan dengan suatu keadaan dimana uang dan harta benda yang kita punya sudah tidak bisa menolong kita?
4. Pada saat kejadiaan 9/11 banyak orang akan menjadi panik, karena penuh dengan ketidakpastian dan keputusasaan. Disisi lain pengharapan besar timbul dari kebenturan dan perpecahan gedung World Trade Center di New York CITY.
5. Mereka menyadari bahwa sehebat apapun harta, jabatan, kepandaian dan kenalan yang mereka punya, itu bukan suatu dasar yang sangat kuat dalam kehidupan.
6. Orang yang berjalan dalam keputus-asaan seperti orang yang berjalan dalam sebuah lorong yang begitu panjang dan tidak ada jalan keluarnya. Jika kita berada dalam situasi ini, kebanyakan orang akan merasa pasrah dan menyerah.
7. Padahal seringkali masalah yang ada bersifat temporary, seperti bercerai atau bahkan bunuh diri, yangmerupakan keputusan yang permanen tetapi diambil dari sebuah masalah yang bersifat temporary.
AMSAL 13:12 “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.”
SLIDE B
1. Tetapi ada juga orang yang sebaliknya langsung mencari Tuhan saat berada dalam situasi seperti ini, yang penuh dengan keputus-asaan, tetapi kita harus tahu bahwa Tuhan bisa memutar-balikan keadaan yang penuh keputus-asaan, dan di Alkitab ada sebuah keadaan seperti ini:
Markus 5:25-29
“Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.”
2. Sebuah kejadian yang luar biasa, dari kisah diatas, ada seorang wanita yang bukan orang yang biasa, ia adalah orang yang berada, dan bertahan sekian lama selama 12 tahun sampai habis hartanya dengan penyakit pendarahan yang ia punya.
3. Mungkin saat pertama kali sakit, wanita ini membayar cukup banyak uang dengan harapan adanya kesembuhan, tetapi ia terus mengalami kegagalan dan kegagalan demi kegagalan ini terus terjadi setelahnya, wanita ini menghabiskan uang cukup banyak tanpa adanya kesembuhan, dia mulai kehilangan pengharapan dan putus asa sampai ada kabar mengenai kehadiran Yesus.
4. Sejauh apapun itu, wanita ini masih pergi untuk mencari kesembuhan, uang yang menjadi pegangan dia sudah habis, kenalan dokter atau tabib yang dia punya juga sudah tidak tahu harus melakukan apa, dan sesampainya kesana, dia kembali mengalami kesulitan sampai ada posisi dimana dia merasa “That’s it, semua sudah saya coba!”, dan tiba-tiba dia melihat ada rombongan Yesus yang datang, seketika dia teringat sesuatu yaitu berita-berita akan Yesus.Jika wanita ini tidak pernah mendengar berita-berita tentang Yesus, mungkin dia hanya akan membiarkan rombongan Yesus ini lewat tanpa berharap apa-apa, tetapi karena dia pernah mendengarnya, pengharapan dia kembali bangkit.
5. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Wanita ini sudah pernah mendengar berita-berita tentang Yesus, tetapi kalau wanita ini tidak pernah mendengarnya, Iman dia tidak akan pernah timbul.
INI CERITA SAYA:
Waktu lalu saat terjadinya penyerangan gedung World Trade Center di New York saya bersama keluarga saya ada di rumah dimana berita telah menyebar keseluruh dunia.
Dan beberapa waktu kedepan kemudian terjadilah musibah dalam keluarga kita yang membutuhkan pengharapan yang besar. Tetapi Iman yang terbentuk bertahun tahun setelah terjadinya musibah yang kita alami di masa lalu membuat kita memiliki dasar atau bahan baku dari pengharapan. Pengharapan yang muncul karena Iman bukan pengharapan biasa. Tetapi pengharapan yang sangat kuat. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita.
Ibrani 11:1 TB “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 10:23 TB “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.”
Terakhir:
Berkali-kali disaat saya mengalami kekuatiran, tiba-tiba ada Firman Tuhan yang mengingatkan saya, dan menguatkan saya dan memegang Janji Tuhan, itulah caranya agar kita bisa berlimpah-limpah dalam Pengharapan, Pengharapan kita kepada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan karena dilakukan jauh sampai Hadirat-Nya.
Ayat terakhir
Roma 15:13 TB “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Terima kasih
Selamat Sabbath |
Pengharapan 2018 © Copyright 2018. Chrison Peter